PSYCHOLOGY POSITIVE THEORY SELIGMAN-MISCHEL
Martin Seligman
merupakan tokoh psikologi yang trekenal dengan teori psikologi positifnya.
Seligman lahir di Amerika pada tanggal 12 Agustus 1942. Ia berpikir bahwa
manusia tidak hanya dapat dipelajari dari sisi negatifnya saja, tetapi juga
dari sisi positifnya. Psikologi positif adalah perfektif ilmiah tentang
bagaimana membuat hidup lebih berharga. Tiga tonggak utama psikologi positif
yaitu emosi positif, sifat-sifat positif dan lembaga-lembaga positif (SeligmWAlteran,
2005).
Martin Seligman,
dalam penelitiannya mengenai orientation to happiness menyatakan bahwa terdapat
kecenderungan seseorang untuk bergantung pada satu orientasi kebahagiaan
daripada yang lain
1.
Pleasant life: berorientasi
pada elemen emosi positif. Lebih fokus pada hal-hal yang mebuat bahagia dan
cenderung menghindari hal-hal yang membuat penderitaan.
2.
Enganged life: berorientasi
pada elemen engangement. Melibatkan
diri dengan aktivitas yang sesuai dengan kompetensi dan minatnya. Sehingga
individu bisa menikmati semua aktivitasnya
3.
Meaningful life: berorientasi pada
elemen meaning. Melakukan sesuatu hal
dengan memperhatikan makna hal tersebut untuk dirinya.
Selanjutnya yaitu
Walter Mischel. Ia merupakan psikolog Amerika yang lahir di Austria pada
tanggal 22 Februari 1930. Ia merupakan salah satu tokoh psikologi yang
berspesialis di psikologi sosial.
Perilaku
tidak disebabkan oleh
sifat personal
yang global, namun
oleh persepsi manusia
atau dirinya sendiri
dalam situasi
tertentu. Mischel beragumen
bahwa keyakinan, nilai,
tujaun, kognisi dan perasaan dari seseorang berinteraksi
dengan disposisi tersebut
untuk membentuk perilaku. Tidak
satupun dari situasi
ataupun sifat kepribadian
yang stabil menentukan perilaku
secara mandiri. Perilaku
merupakan produk dari
keduanya. Oleh karena itu
Mischel dan Shoda
telah menawarkan system
kepribadian kognitif-afektif
yang berusaha menjembatani kedua
pendekatan dalam memprediksikan
perilaku manusia
Mischel
melihat manusia sebagai makhluk hidup yang terarah pada tujuan-tujuan yang
tidak hanya sekedar bereaksi terhadap lingkungannya, namun berinteraksi dengan
lingkungan yang bermakna secara psikologis. Manusia menempatkan nilai positif
terhadap kejadian yang mereka persepsikan menggerakkan mereka lebih dekat
dengan tujuan mereka, begitu juga sebaliknya. Hal ini tentu dapat dikaitkan
dengan teori psikologi positif.
Selain
itu terdapat beberapa hal penting yang terdapat dalam teori Mischel ini.
Diantaranya yaitu:
1.
Prediksi Perilaku: Unit ini
meliputi pengodean, ekspektasi, keyakinan,
kompetensi, rancangan dan strategi regulasi diri, serta afek dan tujuan
2.
Variabel Situasi: pengaruh relative
dari variabel situasi
dan kualitas pribadi dapat
ditentukan dengan mengobservasi
keragaman atau perbedaan
dari reaksi
manusia dalam suatu
situasi tertentu
3.
Unit Kognitif-Afektif: meliputi semua aspek psikologis,
social, dan fisiologis dari
manusia yang menyebabkan
mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka dengan pola variasi
yang relative stabil. Unit ini meliputi:
a)
Strategi
Encoding yaitu cara
manusia mengategorisasikan informasi
yang diterima dari stimulus eksternal.
b)
Kompetensi dan Strategi Regulasi Diri,
kompetensi merujuk pada beragam informasi yang
kita dapatkan mengenai
dunia dan hubungan
kita dengannya.
c)
Ekspektasi
dan Keyakinan, ekspektasi
stimulus-hasil
membantu kita memprediksi apa
kejadian yang mungkin
terjadi,
yang mengikuti suatu stimulus tertentu
d)
Tujuan
dan nilai, manusia
tidak bereaksi secara
pasif pada situasi,
tetapi secara aktif
dan terarah pada
tujuan.
e)
Respons Afektif meliputi emosi, perasaan
dan reaksi fisologis.
Intinya, unit kogniti-afektif saling berkaitan,
berkontribusi pada perilaku saat berinteraksi
dengan sifat kepribadian
yang stabil dan
lingkungan yang reseptif
Feist, J., & Feist, G. J. (2013). Teori Kepribadian Edisi
Tujuh. Jakarta: Salemba Humanika.
Peterson, C., Nansook, P., & Seligman, M. E. (2005).
Orientation to Happiness and Life Satisfaction : The Full Life Versus The
Empty Life. Journal of Happiness Studies, 25-41.
Seligman, M. E. (2002). Authentic Happiness. New York: Free
Press.
Komentar
Posting Komentar