Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

Novia Zahra Zakiah
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Psikologi Kepribadian II
Dosen Pengampu: Fx. Wahyu Widiantoro S. Psi., M. A

 



Abraham maslow merupakan tokoh pelopor aliran psikologi humanistik. Ia merupakan psikolog asal Amerika. Selain itu, ia juga merupakahn tokoh psikologi yang mengemukakan sebuah teori yang disebut Maslow’s Need Hierarchy Theory atau A Theory of Human Motivation.

Menurut Maslow, terdapat lima macam kebutuhan dasar yang senantiasa dialami seorang individu. Persepsi seseorang terhadap lima kebutuhan dasar ini yang menjadi faktor pendorong sebuah reaksi motivasi (Iskandar, 2016).

 



Source: http://windasrk.blogspot.com/2015/09/teori-hierarki-kebutuhan-maslow.html

 

Maslow berpendapat bahwa setiap kebutuhan dasar tersebut harus terpenuhi dengan cukup dari level yang paling rendah yaitu fisiologis. Lalu setelah itu, kebutuhan berikutnya seperti keamanan dan keselamatan, sosial, harga diri dan aktualisasi diri harus dipenuhi secara berurutan.

Tingkah laku manusia ditentukan oleh kecenderungan individu untuk mencapai tujuan agar kehidupan si individu lebih berbahagia dan sekaligus memuaskan (Maslow, Minderope, 2011: 280). Manusia juga di motivasi oleh kecenderungan atau kebutuhan untuk mengaktualisasi, memelihara dan meningkatkan dirinya.

Kelima kebutuhan Maslow disebut sebagai kebutuhan dasar, tetapi bukan merupakan kebutuhan bertahan hidup. Dalam teori ini, ketika kebutuhan dasar sudah terpenuhi dengan cukup maka kebutuhan berikutnya menjadi dominan. Menurut Robbins dan Thimoty (2009), jika dilihat dari sudut motivasi, teori tersebut mengatakan bahwa meskipun tidak ada kebutuhan yang benar-benar dipenuhi, sebuah kebutuhan yang pada dasarnya telah dipenuhi tidak lagi memotivasi (Elisa Sari dan Rian Dwiarti, 2018).

 

Daftar Pustaka:

Hikma, Nur. 2015. Aspek Psikologis Tokoh Utama dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara (Kajian Psikologi Humanistik Abraham Maslow). Jurnal Humanika. 3(15).

Iskandar. (2016). Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslom terhadap peningkatan kinerja pustakawan. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Khizanah Al- Hikmah. 4(1), 24-34.

http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/10-Abraham-Maslow.pdf

http://windasrk.blogspot.com/2015/09/teori-hierarki-kebutuhan-maslow.html

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSYCHOLOGY POSITIVE THEORY SELIGMAN-MISCHEL

Gambar
    Novia Zahra Zakiah (19310410025) Psikologi Kepribadian II  Dosen Pengampu : Fx Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA Martin Seligman merupakan tokoh psikologi yang trekenal dengan teori psikologi positifnya. Seligman lahir di Amerika pada tanggal 12 Agustus 1942. Ia berpikir bahwa manusia tidak hanya dapat dipelajari dari sisi negatifnya saja, tetapi juga dari sisi positifnya. Psikologi positif adalah perfektif ilmiah tentang bagaimana membuat hidup lebih berharga. Tiga tonggak utama psikologi positif yaitu emosi positif, sifat-sifat positif dan lembaga-lembaga positif (SeligmWAlteran, 2005). Martin Seligman, dalam penelitiannya mengenai orientation to happiness menyatakan bahwa terdapat kecenderungan seseorang untuk bergantung pada satu orientasi kebahagiaan daripada yang lain (Seligman, 2002) . Berdasarkan penelitian Peterson, Park dan Seligman, terdapat tiga elemen orientasi kebahagiaan yang dapat menjadi dasar dari tiga tipe kehidupan yang berbeda. Elemen tersebut adalah (Peterson, Na
Baca selengkapnya

BANDURA SOCIAL LEARNING

Gambar
  Novia Zahra Zakiah (19310410025) Psikologi Kepribadian II  Dosen Pengampu : Fx Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA. Albert Bandura merupakan salah satu tokoh psikologi aliran behaviorisme yang terkenal dengan ekperimen “boneka bobo”. Bandura lahir Kanada pada tanggal 04 Desember 1925. Selain ekperimennya yang terkenal, teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Bandura juga cukup terkenal.             Salah satu asumsi dasar dari teori Bandura tersebut yaitu ia meyakini bahwa manusia cukup fleksibel dan dan mampu mempelajari berbagai sikap, perilaku dan kemampuan orang lain yang selanjutnya mereka tiru. Ia meyakini bahwa sebagian besar yang manusia pelajari tidak hanya dari pengalaman langsung, tetapi didapatkan dari hasil mengobservasi orang lain   (Feist & Feist, 2013) . Bandura yakin bahwa tindakan mengamati memberikan ruang bagi manusia untuk belajar tanpa berbuat apapun   (Lesilolo, 2018) .             Selain itu, Bandura menyatakan bahwa diri seorang manusia pada dasarnya adal
Baca selengkapnya