STIMULUS RESPON DOLLARD-MILLER
Dollard dan Miller merupakan seorang teman yang disatukan dalam
suatu penelitian dalam bidang psikologi tahun 1931 di Universitas Yale
STRUKTUR KEPRIBADIAN
Kebiasaan atau habit adalah satu-satunya elemen dalam
Teori Dollard dan Miller yang memiliki sifat struktural
DINAMIKA KEPRIBADIAN
1.
Motivation Drives. Dollard dan Miller sangat memusatkan perhatiannya
pada motif-motif penting seperti kecemasan atau dorongan
2.
Proses Belajar. Dollard dan Miller menyimpulkan hasil penelitiannya
bahwa sebagian dorongan sekunder yang dipelajari manusia berasal dari belajar
rasa takut dan kecemasan. Terdapat empat komponen utama belajar yaitu :
a. Isyarat (Cue): Isyarat menentukan kapan organisme harus merespon,
mana yang harus direspon dan respon mana yang harus diberikan. Satu stimulus
dapat memiliki nilai nilai dorongan dan nilai isyarat sekaligus. Sehingga, hal
tersebut dapat membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku
b. Respon: adalah aktivitas yang dilakukan seseorang. Menurut Dollard
dan Miller, sebelum suatu respon dikaitkan dengan suatu stimulus, respon itu
harus terjadi lebih dahulu. Suatu stimulus menimbulkan respon-respon yang
berurutan yang disebut initial hierarchy of response
c. Perkuatan (Reinforcement): Agar belajar terjadi, harus ada
reinforcement atau reward. Dollard dan Miller mendefinisinya sebagai drive
reduction (pereda dorongan). Reduksi drive menjadi syarat mutlak dari
reinforcement
d. Dorongan (Drive): adalah stimulus (dari dalam diri organisme) yang
mendorong terjadinya kegiatan tetapi tidak menentukan bentuk kegiatannya. Kekuatan
drives tergantung kekuatan stimulus yang memunculkannya
3.
Proses mental yang lebih tinggi
a) Generalisasi
stimulus (stimulus generalization): Generalisasi stimulus merupakan respon
yang dipelajari dalam kaitannya dengan suatu stimulus, dapat dipakai untuk
menjawab stimulus lain yang berbentuk atau berwujud fisiknya mirip.
b) Reasoning: Memberi kemudahan untuk merencanakan, menekankan
tindakan pada masa yang akan datang, mengantisipasi respon agar menjadi lebih
efektif.
c) Bahasa
(ucapan, pikiran, tulisan maupun sikap tubuh): Bahasa merupakan respon isyarat yang penting sesudah reasoning.
Dua fungsi pentingnya sebagai respon isyarat adalah generalisasi dan
diskriminasi. Dollard dan Miller sangat mementingkan peran bahasa dalam
motivasi, hadiah dan pandangan ke depan.
4.
Secondary drives. Menurut Dollard dan Miller, stimulus atau cue apapun yang sering berasosiasi dengan kepuasan dorongan
primer dapat menjadi reinforcement sekunder. Semua drive sekunder, dapat dianalisis asosiasinya dengan drive primer, walaupun terkadang asosiasi itu begitu kompleks
sehingga sukar ditemukan jejaknya
1. Perangkat innate respon
sederhana dan primary process
Dollard dan
Miller menganggao perubahan dari bayi yang sederhana menjadi dewasa yang
kompleks sebagai proses yang menarik. Sehingga banyak karya mereka yang
menjelaskan masalah ini. Bayi memiliki tiga repertoire
primitif yang paling
penting, yaitu:
a.
Refleks spesifik: Respon
terhadap stimulus tertentu.
b.
Refleks bawaan yang hierarki:
respon tertentu terhadap situasi stimulus tertentu sebelum melakukan respon
lainnya.
c.
Dorongan primer: memotivasi
bayi untuk melakukan sesuatu tetapi tidak menentukan aktivitas spesifik yang
akan dilakukan.
Melalui
proses belajar, bayi berkembang dari tiga repertoir tingkah laku primitif di
atas menjadi dewasa yang kompleks. Bayi akan terus menerus berusaha mengurangi
tegangan dorongan, memunculkan respon-respon menjawab stimuli baru, memberi
reinforcement respon baru, memunculkan motive sekunder dari drive primer, dan
mengembangkan proses mental yang lebih tinggi melalui mediated stimulus
generalization
2.
Konteks sosial
Kemampuan memakai bahasa dan
response-produced cues sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dimana orang itu
berkembang. Bahasa adalah produk sosial, dan kalau proses bahasa itu penting,
lingkungan sosial pasti juga penting dalam perkembangan kepribadian. Bagi
Dollard dan Miller prinsip-prinsip belajarnya dapat diterapkan lintas budaya.
Mereka yakin bahwa tingkah laku orang setepatnya sangat dipengaruhi oleh
masyarakatnya
3.
Training situation
Dollard dan Miller menganggap 12
tahun kehidupan awal sangat penting dalam menentukan tingkah laku dewasa. Bayi sangat
kecil kemampuannya untuk memanipulasi lingkungan sehingga sangat mudah menjadi
korban dorongan stimuli yang tidak tertahankan dan frustasi yang berlebihan. Ada
banyak peristiwa dimana konflik mental parah yang tidak disadari dapat timbul
a.
Feeding Situation/situasi makan:
adalah situasi pertama yang banyak mengajarkan sesuatu.
b.
Cleansing training/pendidikan
kebersihan
c.
Early sex training/pendidikan
sex awal
d.
Anger-anxiety/pengendalian
marah dan agresi
TINGKAH LAKU ABNORMAL
1.
Model konflik
Terdapat tiga bentuk konflik yang yang
mengikuti lima asumsi dasar mengenai konflik tingkah laku
a)
Gradient of Approach: kecenderungan
mendekati tujuan positif semakin kuat kalau orang , semakin dekat dengan
tujuannya itu.
b)
Gradient of Avoidance: :
kecenderungan menghindar dari stimulus negatif semakin kuat, ketika orang
semakin dekat dengan stimulus negatif itu.
c)
Peningkatan gradient of
avoidance lebih besar dibanding gradient of approach.
d)
Meningkatnya motivasi akan
memperkuat gradient mendekat atau gradient menjauh pada semua titik jarak dari
tujuan. Hal sebaliknya akan terjadi kalau dorongannya menurun.
e)
Manakala ada dua respon
bersaing; yang lebih kuat akan terjadi.
2.
Ketidak sadaran
Dollard
dan Miller membagi isi-isi ketidaksadaran menjadi dua, yaitu pertama,
ketidaksadaran berisi hal yang tidak pernah disadari (seperti stimuli, drive dan respon yang dipelajari) juga apa yang dipelajari secara nonverbal dan
detail dari berbagai ketrampilan motorik. Kedua, berisi apa yang pernah disadari tetapi
tidak bertahan dan menjadi tidak disadari karena adanya represi
PSIKOTERAPI
Psikoterapi
memantapkan seperangkat kondisi dengan mana kebiasaan neurotik mungkin dapat
dihilangkan dan kebiasaan yang tidak neurotik dipelajari. Terapis bertindak
layaknya seorang guru dan pasien sebagai siswa.
Dollard
dan Miller memakai kondisi dan prosedur kondisi teraputik konvensional. Terapis
yang simpatetik dan permisif mendorong pasien untuk berasosiasi bebas dan mengungkapkan
perasaannya. Terapis kemudian berusaha membantu pasien untuk memahami
perasaannya sendiri itu dan bagaimana itu berkembang. Pembaharuan Dollard dan
Miller terhadap psikoterapi tradisional adalah pemakaian analisis teori belajar
mengenai apa yang telah terjadi.
Dari hasil eksperimen, Dollard dan Miller menunjukkan bahwa binatang dan manusia pada tahap
tertentu dapat belajar mengontrol respon sistem syaraf otonom. Mereka dapat
belajar mempercepat dan memperlambat denyut jantungnya atau konstraksi ususnya.
Ini memberi peluang teknik kondisioning instrumental untuk dipakai mengobati
gangguan fisik seperti denyut jantung dan tekanan darah
REFERENSI:
ALWISOL. (2004). DASAR TEORI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN. Malang:
UMM Press.
Hall, C. S., & Lindzey, G. (1993). TEORI-TEORI SIFAT dan
BEHAVIORISTIK. Yogyakarta: Kanisius.
Rosyidi, H. (2015). PSIKOLOGI KEPRIBADIAN (Paradigma Traits,
Kognitif, Behavioristik dan Humanistik) . Surabaya: Jaudar Press.

Komentar
Posting Komentar